Kamis, 22 Maret 2012

Pak...Bu...

Pak...Bu...
Aku selalu merasa kaliyan ada bersamaku meski aku sekarang sudah menjadi istri orang.
Masih saja aku merasa kaliyan masih memanjakanku meski sekarang aku telah punya keluarga kecil yang sangat bahagia.
Sampai detik ini aku masih saja merasakan bagaimana sabarnya kaliyan mendidikku meski aku sering membuat kecewa.

Pak...Bu...
Ingin keluarga kecilku nanti seperti kaliyan.
Tak pernah lelah untuk saling menyayangi dan mencintai sampai detik ini.
Tak pernah sekalipun ketika kaliyan bertengkar kaliyan memperlihatkan pada anak-anak kaliyan.
Tak pernah sekalipun kaliyan mengajarkan kehidupan kepada anak-anak kaliyan dengan kekerasan.
Tak pernah sekalipun kaliyan memasang muka murka ketika anak-anak kaliyan membuat kaliyan kecewa.
Yang selalu memberi maaf pada anak-anak kaliyan yang telah berbuat salah meski dari mulut anak-anak kaliyan tidak terucap permintaan maaf.

Pak...Bu...
Pinjami aku hati kaliyan sebentar, agar aku belajar tentang keikhlasan yang selalu ada di sana.
Ajari aku mencintai seseorang dengan ikhlas, bagaimana mencintainya seperti kaliyan yang saling mencintai sampai detik ini dan selamanya.
Bantulah aku dengan nasihat kaliyan agar aku tak putus asa dalam membahagiakan seseorang yang menjadi pendampingku sekarang.

Pak...Bu...
Terima kasih atas semua nasehat yang telah kaliyan beri. Menuntunku lebih baik, lebih sadar bahwa hidup tak akan lepas dari usaha dan doa.

Aku sayang kaliyan, Pak Bu!!! -selamanya-

-Hny.Rizt-
-22032012, terimakasih masih memanjakan aku meski aku telah jadi istri orang- 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar