Rabu, 28 Maret 2012

Cepat Sembuh Ibu

Tiba-tiba teringat seraut wajah itu lagi.
Bukan orang asing untukku, tapi sekarang wajah itu bagiku sangat asing sekali.
Setelah hampir 8tahun aku mengenalnya, sekarang semua terasa berbeda.
Wajah dan tubuh itu semakin hari semakin kurus.
Menandakan betapa hebat penyakit itu menggerogoti seluruh badan dan hidupnya.

Wajah itu terlihat sangat lelah.
Lelah menghadapi hebatnya penyakit yang melandanya.
Tapi wajah itu masih terus berjuang, berjuang untuk sembuh demi keluarga.
Ingin sekali aku merangkul tubuh itu, mencium tangan itu, dan berisak untuk sekedar melepaskan rasa kaget dalam dada ini.
Tapi aku tidak ingin merusak tidurmu ketika aku datang malam itu.

Ibu...
Meski engkau bukan ibu kandungku, tapi aku selalu merasakan engkau memperlakukanku sebagai anak kandungmu.
Teringat setiap aku berkunjung kerumahmu bu, engkau selalu memaksaku untuk makan dan aku selalu menolak dengan alasan kenyang. Dan engkau akan tetap memaksaku sampai aku mau makan.
Aku kangen dengan saat-saat itu ibu.
Ingin sekali melihatmu ibu seperti dulu kala sebelum sakit menyerangmu.
Ingatkah ibu, engkau selalu memberi aku buah tangan setiap aku berkunjung kerumahmu.
Begitu banyak oleh-oleh itu sampai aku kesulitan untuk membawa pulang.
Hingga aku malas untuk membawanya, dan engkau pasti akan memaksanya sampai aku mau membawanya.
Ingatkah ibu, engkau pernah mengajari aku masak, bukannya aku membantu tetapi malah aku merusak semuanya. Dan sama sekali engkau tidak marah, malah engkau tetap memperlihatkan wajah sabarmu itu ibu.
Kangen ibu dengan saat-saat itu.

Ibu...
Semoga lekas sembuh.
Percaya bahwa Allah akan memberi jalan terbaik untuk ibu dan pastinya terbaik untuk semuanya.
Doaku selalu ada untukmu ibu.
Amin.

_Hny.Rizt_
_28032012, Doaku selalu ada untukmu ibu_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar